fbpx

MILI Digital Payment Platform

Company Update

Indonesian Leaders Network

Syarea World Official kembali sukses menyelenggarakan acara Temu Tatap Muka ke-2 Indonesian Leaders Network yang bertema “Gaining Post Pandemic Business Opportunities” bersama PT Cahaya Cipta Mandiri (CCM) dan MILI yang diselenggarakan di Hotel Harris Summarecon Bekasi, Kota Bekasi, Jawa Barat (30/3). Acara tersebut sangat spesial karena dihadiri oleh para pemilik dan pimpinan perusahaan yang sukses di bidangnya masing-masing. 

Dalam acara tersebut, juga terdapat sharing session dengan mengapresiasi kesuksesan CCM yang berhasil mencapai target penjualan tahun 2022 hanya dalam waktu 2 bulan pertama di masa pandemi. Sharing session tersebut bertujuan untuk menebar optimisme dalam membangun bisnis di tengah keterbatasan akibat pandemi.

Selain itu, juga terdapat sesi kunjungan ke komplek bisnis CCM bagi 30 peserta terpilih sebagai bagian dari rangkaian acara. Dalam momen sesi kunjungan tersebut, MILI turut memeriahkan acara dengan menyediakan fasilitas VVIP berupa mobil mewah sebagai akomodasi transportasi para peserta untuk melakukan kunjungan ke 3 lokasi CCM. Tak sekedar menikmati perjalanan saja, para leaders yang berkesempatan ikut, tetap terus membagikan pengalaman suksesnya dalam membangun usaha dan karirnya melalui obrolan yang ditayangkan secara live-streaming dan interaktif dengan para peserta yang berada di ballroom hotel. 

Para peserta mengawali kunjungan ke toko Cahaya Steel Mandiri, yang dilanjutkan ke workshop Cahaya Mustika Mandiri. Terakhir, lokasi yang dikunjungi oleh para peserta adalah Head Office PT Cahaya Cipta Mandiri. Antusiasme para peserta sangat tinggi dalam mengupas dan menyimak semua informasi dan pengalaman yang dibagikan di masing-masing momen kunjungan, terutama saat peresmian penggunaan mesin baru yang akan semakin meningkatkan produktivitas dan performa CCM. Setelah sesi kunjungan selesai, para peserta kembali lagi menuju Hotel Harris Summarecon untuk melanjutkan acara.

Kehadiran MILI dalam rangkaian acara TTM jilid 2 ini merupakan kontinuitas dari penyelenggaraan acara TTM pertama pada awal Februari 2022 lalu, dimana MILI sukses menjadi tuan rumah acara. MILI adalah perusahaan teknologi yang menyediakan platform pembayaran digital untuk meningkatkan kesejahteraan dan mendukung kemajuan usaha sektor rite, UMKM dan juga startup di Indonesia.

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, melalui unggahannya di akun resmi Instagram @jokowi. “Saya memberi target jumlah pelaku UMKM yang masuk ke dalam ekosistem digital dapat mencapai 20 juta pada tahun ini dan terus meningkat pada tahun-tahun berikutnya,” seperti yang dikutip dari caption unggahannya tersebut.

Apa yang disampaikan bapak Presiden RI itu menegaskan bahwa tahun 2022 ini adalah momen penting dalam transformasi perekonomian digital Indonesia, sekaligus juga merupakan momen yang sangat krusial bagi perkembangan bisnis MILI ke depannya. Sejalan dengan target yang ingin dicapai pemerintah, sekarang adalah momen yang sangat tepat untuk MILI lepas landas meraup sebanyak mungkin peluang bisnis yang ada. Bukan karena alasan itu saja MILI menjadikan tahun 2022 ini sebagai momentum penting. Dengan masih sangat besarnya ceruk pasar sektor ritel & UMKM yang masih bisa digarap oleh platform digital, peluang yang tersedia memang masih sangat luas. 

Menurut Co-Founder dan Deputy CEO MILI, Erik Yoachim, saat ini diperkirakan sekitar 60% pemilik nomor aktif setiap bulannya melakukan pembelian pulsa dan data dengan rata-rata transaksi mencapai Rp100.000. Bila pemilik nomor aktif mencapai 200 juta pengguna, maka total belanja 120 juta pengguna bisa mencapai Rp12 triliun. Itu semua belum termasuk belanja atau pembayaran lain seperti pembelian token, bayar PLN, BPJS, PAM, PBB dan lain-lain.

Menurutnya, saat ini baru sekitar 60.000 UMKM yang sudah memanfaatkan aplikasi MILI dan itu pun masih di sekitar wilayah Jabodetabek. Selain itu, dengan jumlah pengguna aplikasi MILI sebesar itu, MILI sudah mampu membukukan penjualan hingga mencapai Rp1 triliun. “Dengan potensi itu kami menargetkan ada sekitar 200.000 pengguna aplikasi MILI dan target revenue tahun ini kita harapkan tumbuh 3 kali lipat,” ujarnya yang dikutip dari Bisnis.com pada Jumat (31/3).

Erik menjelaskan bahwasannya saat ini jumlah pedagang pulsa dan data internet telah mencapai angka 1 juta yang tersebar di berbagai kota dan nilai transaksinya juga cukup signifikan. Namun, sebagian besar dari mereka dalam transaksinya belum memanfaatkan teknologi digital dan masih cash base

Peluang pasar yang inilah yang ditangkap dan terus dioptimalkan oleh MILI dengan menyediakan platform teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha sektor ritel &  UMKM untuk membuka layanan penjualan produk-produk dan pembayaran digital, serta layanan online banking dengan lebih mudah, lebih cepat dan tanpa batas.

Sosialisasi dan Pelatihan UMKM

Komitmen MILI dalam membantu mengembangkan UMKM di Indonesia melalui digitalisasi, secara aktif terus ditingkatkan sejak awal tahun 2022 ini. 

Pada kesempatan kali ini, MILI mendapatkan kepercayaan oleh Pemerintah Kecamatan Bogor Timur untuk memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada para pelaku UMKM di daerah Kecamatan Bogor Timur.

Acara sosialisasi dan pelatihan UMKM yang bertema “Sosialisasi dan Pelatihan Digital Payment Terhadap Pelaku UMKM” tersebut diselenggarakan di Kantor Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat (26/2).

Dalam acara tersebut, MILI memperkenalkan brand dan aplikasi MILI serta memberi penjelasan tentang pentingnya ekosistem digital kepada para pelaku UMKM yang hadir sebagai peserta agar semakin yakin untuk mengembangkan usahanya melalui digitalisasi.

Selain itu, MILI juga mempresentasikan produk, fitur dan manfaat aplikasi MILI yang dapat digunakan oleh para peserta untuk mengembangkan bisnis dan meningkatkan pendapatan mereka. 

Para peserta yang hadir juga diedukasi tentang cara menggunakan aplikasi MILI untuk menjual berbagai layanan produk dan pembayaran digital yang telah disediakan kepada para pelanggan mereka nantinya. 

MILI menyediakan berbagai layanan produk dan pembayaran digital seperti pulsa, paket internet, voucher game, token listrik, layanan transfer bank, pembayaran PLN, PDAM, BPJS, TV Kabel, e-Wallet, token listrik, dan lainnya dengan layanan terbaik dan margin yang stabil, yang memastikan semua mitranya yang telah bergabung, dapat terus menikmati semua manfaat dan keuntungan berbisnis bersama MILI.

Pada saat acara berlangsung, para peserta terlihat begitu antusias dalam mengikuti acara sosialisasi dan pelatihan tersebut. 

Para peserta yang mengikuti acara tersebut, mengaku bahwa sebelumnya mereka belum pernah memanfaatkan layanan produk dan pembayaran digital, meskipun mereka telah berbisnis sekian lama, sehingga acara ini sangat bermanfaat bagi mereka yang berkeinginan untuk mengembangkan bisnis, dengan menambahkan layanan produk dan pembayaran digital untuk para pelanggan usaha mereka.

Di akhir acara, para peserta yang hadir langsung mengunduh aplikasi MILI dan mendaftarkan diri mereka untuk menjadi bagian dari mitra MILI. 

Harapannya, para peserta yang telah mengikuti acara sosialisasi dan pelatihan tersebut dapat meningkatkan usaha mereka melalui digitalisasi bersama MILI sebagai digital payment platform di Indonesia.

Authorized Distributor Online MILI dari Telkomsel

Kapabilitas MILI untuk berkontribusi lebih dalam ekosistem digital Indonesia semakin nyata dan diakui, baik oleh pihak penyedia jasa dan juga mitra-mitra strategis. 

Awal tahun 2022 ini, MILI mendapatkan lisensi istimewa yakni Authorized Distributor Online atau ADOL dari Telkomsel yang merupakan salah satu provider telekomunikasi terkemuka di Indonesia. 

Kebutuhan layanan komunikasi masyarakat di era digitalisasi saat ini telah bergeser yang semula didominasi oleh layanan suara menjadi layanan data. 

Telkomsel sebagai penyedia layanan telekomunikasi dengan pelanggan terbanyak di Indonesia dengan lebih dari 170 juta pengguna memfokuskan layanan komunikasinya melalui basis digital.

Berangkat dari hal tersebut, Telkomsel mengimplementasikannya dengan melakukan pendistribusian produk pulsa dan data yang awalnya hanya dilakukan secara offline melalui voucher, kini pendistribusian juga dilakukan secara online berbasis digital. Pendistribusian secara online dilakukan melalui Authorized Distributor Online.

Apa itu Authorized Distributor Online dan mengapa begitu istimewa?

Authorized Distributor Online atau ADOL merupakan pola distribusi produk dari Telkomsel melalui online channel yang mana distributor mendapatkan nominal pulsa langsung dari provider sebesar Rp5.000 dan Rp10.000 untuk dijual secara online

Sedangkan hal ini tidak didapatkan oleh distributor traditional channel dan modern channel, karena keduanya hanya bisa mendapatkan nominal pulsa dimulai dari Rp15.000.

ADOL merupakan salah satu lisensi eksklusif dari Telkomsel karena sampai saat ini hanya terdapat 19 distributor di Indonesia yang bisa mendapatkan lisensi tersebut, dan MILI menjadi salah satu di antaranya. 

Dengan ADOL, distributor memiliki keunggulan untuk menjangkau pasar yang lebih luas karena dapat menyediakan nominal pulsa yang lebih beragam secara online.

Bukan tanpa alasan Telkomsel memilih MILI untuk mendapatkan lisensi ADOL ini. MILI telah memfasilitasi lebih dari 60.000 mitranya yang tersebar di seluruh Indonesia yang menjadikan MILI sebagai salah satu platform digital yang memiliki jaringan distribusi ritel yang sangat kuat. 

Selain itu, pengalaman dan konsistensi yang dimiliki MILI dalam merawat jaringan distribusi di industri telekomunikasi, MILI berkomitmen untuk terus membantu para pelaku UMKM dalam mengembangkan bisnisnya melalui ekosistem digital.

Lisensi Authorized Distributor Online merupakan kekuatan baru bagi MILI untuk bisa terus memberikan kontribusi yang lebih baik lagi dalam upaya mengembangkan ekonomi digital khususnya kepada para pelaku UMKM dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Temu Tatap Muka Real Success with LinkedIn

Era sekarang  telah memasuki dan berada dalam era web 3.0. Konsep yang diusung pada web 3.0 adalah kecerdasan buatan (artificial intelligence). 

Bukan hanya manusia dengan manusia yang dapat berinteraksi satu sama lain, tetapi satu aplikasi dengan yang lain juga dapat berinteraksi. 

Web atau aplikasi juga lebih ‘memanjakan’ penggunanya. Ternyata ada dampak negatif dari perkembangan web 3.0. yaitu rendahnya ketersediaan lapangan pekerjaan karena sumber daya manusia (SDM) telah digantikan teknologi digital.

Dampak negatif lain dari web 3.0. juga adalah akan berkurangnya interaksi manusia secara emosional di dunia nyata dan ini akan mengurangi fitrah manusia sebagai mahluk sosial atau yang disebut dengan dehumanisasi. 

Dengan berkurangnya lapangan pekerjaan tadi, maka pencari kerja banting stir membuka usaha, banyak starup baru yang mencoba untuk membuat usaha dengan menitik beratkan pada pendanaan dan investasi yang disebut Unicorn.

Hanya tidak mudah membuat usaha tersebut, Ada beberapa contoh perusahaan startup yang bangkrut atau tutup, sebut saja Fabelio (marketplace furniture), Valadoo (situs e-commerce yang bergerak di bidang perjalanan wisata), Sorabel (e-commerce produk pakaian dan masih banyak lagi. 

Penyebabnya perusahaan startup bangkrut adalah karena kehabisan modal di tengah jalan usaha.

“Ini yang kami namakan ‘bakar uang’, modal sudah keluar, usaha sudah berjalan, karyawan mulai tidak dibayar dan bisnis ngap-ngapan,” jelas Syamsul Safin dalam Acara Tatap Muka Nasional Influencer Linked-In pada Rabu (2/2).  

Apalagi perusahaan startup tersebut mempunyai kewajiban membayar utang, tinggal tunggu waktu nya bakrut saja, ini lah yang disampaikan Syamsul Safin. 

Syamsul dikenal sosok yang sangat konsen kepada pengusaha yang ingin terbebas dari utang, dan beliau juga mempunyai dorongan untuk membantu para banker agar angka NPL tidak tinggi.

Atas dorongan inilah para influencer sosial media linked-in tergerak untuk berkumpul bersama dalam Acara Tatap Muka Nasional Influencer Linked-In pada Rabu (2/2/2022). Data pengguna Linked-in seluruh dunia saat ini sudah mencapai 740 juta pengguna, dan sekitar 21 juta pengguna berasal dari Indonesia. 

Linked-In adalah sosial media yang didalam nya merupakan para professional di segala bidang dan postingannya-postingannya jarang yang ‘alay’.

Acara ini yang diprakarsai Syarea World yang merupakan perusahaan yang sudah membantu banyak pengusaha-pengusaha untuk growth bahkan di masa pandemi. 

Acara ini juga didukung penuh Mili sebagai perusahaan platform digital berbasis Apps. Menurut Deputy CEO Mili Erik Yoachim atau yang biasa disapa Pak Erik, Mili menyambut dengan antusias acara ini dan semoga dengan acara seperti ini Mili dapat berkontribusi untuk mengurangi pengangguran di Indonesia.

Mili juga merupakan partner bisnis perusahaan telekomunikasi di Indonesia yakni Telkomsel, hubungan keduanya sudah terjalin lama dan sangat baik, karena ini lah Mili mampu berbisnis dengan basis digital yang sudah meraup keuntungan saat baru mulai. 

Pada acara tersebut menghadirkan beberapa pembicara juga seperti yang berpengalaman di bidangnya.

Pembicara pertama adalah Dr. Harry Patria menjabat sebagai CEO & Chief Data Strategist Patria & Co, Komisi Pakar PLN, dosen Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). 

Harry Patria menyajikan pemaparan dengan tema “This is Overwhelmed Era, Be Aware!,” Pembicara kedua adalah Aukaria (Oka) Rahman menjabat sebagai Head of Human Resources Unicharm yang membawakan materi “How to Get Recruiter’s Attention”.

Pembaca yang ketiga adalah M.N. Ikrar  sebagai Founder of Bicara Itu Muda membawakan materi dengan tema “Being Real, Getting Success”. 

Pembicara keempat adalah  Ang Harry Tjahjono beliau sebagai General Manager, Human Capital & Corporate Affairs at PT Salam Pacific Indonesia Lines.

“Acara tersebut berlangsung selama 6 jam mulai pukul 09.00 – 15.00 WIB dan dihadiri sekitar 100 orang secara offline dan 200 orang yang akan hadir secara online dari berbagai latar belakan profesi. 

Acara serupa akan dibuat secara berkala agar dapat membantu para calon pekerja agar dapat segera mendapatkan pekerjaan sehingga berharaap angka pengangguran di negeri yang kita cintai ini berkurang secera perlahan. (RO/OL-09)

Sumber: https://mediaindonesia.com/teknologi/468765/influencer-linked-in-tatap-muka-bahas-strategi-startup-di-tengah-pandemi

Temu Tatap Muka Real Success with LinkedIn

SyaREA World bekerjasama dengan MILI sukses menyelenggarakan acara Temu Tatap Muka Real Success with LinkedIn yang diselenggarakan di Saung Dolken, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (2/11). 

Acara tersebut dihadiri oleh beberapa influencer LinkedIn ternama yang hadir secara offline maupun online untuk memberikan pandangannya masing-masing terkait isu tentang kemajuan teknologi beserta dampaknya terhadap peran manusia di dunia pekerjaan dan juga fenomena bakar uang yang dilakukan oleh kebanyakan perusahaan startup.

Dalam acara ini, banyak sekali media ternama yang ikut meliput berlangsungnya acara Temu Tatap Muka Real Success with LinkedIn seperti Republika, Media Indonesia, Berita Satu dan media lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, MILI yang diwakili oleh Erik Yoachim selaku Deputy CEO MILI, mengatakan bahwa saat ini Indonesia berada dalam era web 3.0 yang mengusung konsep artificial intelligence atau intelektualitas buatan.

Bukan hanya manusia dengan manusia yang dapat berinteraksi satu sama lain, tetapi satu aplikasi dengan yang lain juga dapat berinteraksi. Web atau aplikasi juga lebih memanjakan penggunanya,” katanya kepada media awak saat itu.

Di sisi lain, menurutnya juga terdapat dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya kemajuan teknologi saat ini terutama pada lapangan pekerjaan yang lebih mengandalkan teknologi ketimbang manusia. 

Erik Yoachim Real Success with LinkedIn

“Dampak negatif lain dari web 3.0 adalah akan berkurangnya interaksi manusia secara emosional di dunia nyata dan ini akan mengurangi fitrah manusia sebagai makhluk sosial atau yang disebut dengan dehumanisasi,” tambahnya.

Menurutnya, di tengah sempitnya lapangan pekerjaan banyak sekali para pencari kerja yang mencoba untuk membuka usaha sendiri seperti pendirian startup-startup baru yang menitikberatkan pada pendanaan atau investasi.

“Hanya saja tidak mudah membuat usaha tersebut, ada beberapa contoh perusahaan startup yang bangkrut atau tutup. Penyebabnya perusahaan startup bangkrut adalah karena kehabisan modal di tengah jalan.” ungkapnya.

Dalam pandangannya, banyak sekali startup yang “kehabisan nafas” akibat bakar uang yang seringkali dilakukan.

“Ini yang kami namakan bakar uang, modal sudah keluar, usaha sudah berjalan, karyawan mulai nggak dibayar dan bisnis ngap-ngapan,” sambungnya.

Dampak yang sangat buruk menurutnya adalah perusahaan-perusahaan startup tersebut tidak mampu membayar hutang sehingga lambat laun perusahaan tersebut akan mengalami kebangkrutan.

“Inilah yang disampaikan oleh Pak Syamsul Safin, beliau sangat konsen kepada pengusaha yang ingin terbebas dari hutang, dan beliau juga mempunyai dorongan untuk membantu para banker agar angka NPL tidak tinggi,” katanya.

Atas dasar isu inilah para influencer LinkedIn bergerak untuk menyukseskan acara Temu Tatap Muka Real Success with LinkedIn sebagai bentuk kontribusi dalam memberikan solusi atas tingginya tingkat pengangguran di Indonesia dan fenomena bakar uang yang dilakukan oleh kebanyakan perusahaan startup.

Deputy CEO MILI tersebut juga menjelaskan bahwa MILI merupakan partner bisnis perusahaan telekomunikasi di Indonesia yakni Telkomsel. Hubungan keduanya sudah terjalin lama dan sangat baik sehingga MILI mampu berbisnis dengan basis digital dan mampu meraih keuntungan saat baru dimulai.